usai dimutilasi, korban direbus

sungguh mengenaskan nilai moral di negara kita, semakin banyak saja orang-orang yang tidak beradab menghabisi nyawa sesama umat manusia di Indonesia. setelah kasus mutilasi dan pembunuhan berantai yang menewaskan kurang lebih 10 orang, dilakukan oleh jagal jombang ( rian ) kini muncul lagi kasus serupa yang benar - benar tidak bisa ditolerir oleh akal sehat kita di bandung.

yang menjadi korban adalah sepasang suami - istri Ronald Aminudin, 57, dan Sri Magdalena, 54, warga Perumahan Ciptagraha, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo. pelakunya adalah pembantu mereka sendiri yang telah bekerja disana kurang lebih satu tahun, Firmansyah Hudaya, 23. Saat ditemukan, Sri dalam kondisi tanpa lengan maupun kepala, sedangkan Ronald tewas dengan luka tusuk di dada dan leher. Dia juga hanya mengenakan celana dalam.

polisi segera menagkap tersangka di rumah bibinya yang pada saat ditangkap sedang tidur, saat ditanyai polisi tersangka langsung mengakui perbuatan kejinya dengan motif dendam. dia mengaku digaji Rp 500.000 per bulan. padahal, pekerjaannya menumpuk. Selain menunggu toko, dia harus merawat Ronald yang lumpuh karena stroke. da juga sering diberi makan sisa dan nasi basi. tersangka sakit hati dan kemudian membunuh majikannya.

dengan tangan menggenggam kunci inggris, Firman masuk kamar Sri dan langsung memukul bagian kepalanya. kontan saja, Sri jatuh ke lantai. namun, Sri sempat berteriak dan didengar suaminya, Ronald.

tak ingin aksi kejamnya terbongkar, Firman juga langsung memukul muka, dada, dan leher Ronald empat kali. Setelah Ronald tewas, Firman balik lagi ke kamar Sri dan menyeretnya ke kamar mandi.

meski kedua majikannya sudah meninggal, Firman masih melanjutkan aksi kejinya. Dia mengambil pisau daging yang berada di atas meja. Seperti kerasukan iblis, Firman memotong leher Sri dan membersihkannya dengan air mengalir. Edannya, kepala yang sudah terpenggal itu dimasukkan ke panci berukuran sedang dan direbus sekitar 20 menit untuk mengurangi darah.

benar- benar perilaku yang hina dan tidak manusiawi, apapun alsannya tidak dibenarkan melakukan tindak pembunuhan. semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi dan kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini.

0 komentar: