eksekusi sumiarsih cs

mungkin bagi kalian semua yang mengikuti berita di media massa, baik cetak maupun elektronik tidak akan asing lagi dengan nama SUMIARSIH dan SUGENG. yah, bener banget mereka adalah ibu-anak yang dijatuhi hukuman mati oleh regu tembak karena perbuatan sadis mereka membunuh satu keluarga, (* Kol. Purwanto, istri, anak kedua, anak ketiga, dan keponakan ) secara sadis dan tidak manusiawi.

keluarga militer ini dibantai secara berencana dengan cara kepala setiap korban dipukul dengan " alu " hingga tewas. permasalahan bermula dari utang sebesar 36 juta (* pada masa itu, jumlah uang segitu gede banget ) yang terus diminta oleh alm. Kol. Purwnto kepada suami kedua SUMIARSIH, karena jengkel dan tidak memeiliki banyak uang dari hasil kerjanya sebagai germo di DOLLY (* lokalisasi terkenal di surabaya ) maka satu-satunya cara adalah membunuhnya.

mayat semua korban dimasukan dalam mobil " taft " milik keluarga korban dan dibuang kedalam jurang di daerah Songgoriti, Batu. skenario dibuat agar seolah-olah para korban terkena kecelakaan mobil dan terperosok dalam jurang. terlebih dahulu, mobil tersebut dibakar dan didorong dalam jurang. saat ditemukan polisi menemukan beberapa keganjalan yang tidak menguatkan skenario kecelakaan tersebut, karena setelah diotopsi kepala para korban memar dan pecah akibat benda tumpul, selain itu kepala Kol. Purwanto juga terlepas dari tubuhnya dan dimasukkan dalam tas kresek.

penyidikan pun berhasil menangkap SUMIARSIH CS, sebagai pelaku tunggal. vonis jaksa agar dihukum mati pun dikabulkan oleh hakim. hukuman ini baru dilaksanakan pada tahun ini setelah mereka menunggu selama 20 tahun. pengajuan grasi pun ditolak oleh 2 presiden terakhir, hingga ajal menjemput mereka pada tanggal 19 juli 2008 (*pk.00.22 )

dari peristiwa ini tentunya banyak hikmah yang bisa kita ambil, sekaligus membantu kita untuk bercermin kembali. patutk
ah seorang manusia merendahkan manusia lain dengan " tidak memanusiawikan orang lain " ? kita juga harus berdoa agar TUHAN YME bisa mengampuni dosa mereka hingga akhirnya tenang di alam sana.

0 komentar: