Mungkin masih sedikit dari kita yang mempunyai hobi mengumpulkan barang antik. Lho.Kok hobi ngumpulkan barang antik ?
Eits....Jangan salah,barang antik juga memiliki nilai jual dan estetik yang tinggi apabila kita mau menekuninya.
Kebanyakan para kolektor barang antik menekuni kegiatan ini hanya untuk memuaskan hasrat pribadi akan benda-benda yang dianggapnya mempunyai nilai seni tinggi.Tapi ada juga kolektor barang antik yang menekuni kegiatan ini untuk bisnis semata.
Demi mendapatkan barang buruannya,mereka rela "berburu" ke berbagai daerah di nusantara,bahkan manca negara.Sesuatu hal yang mungkin dianggap tidak begitu penting bagi banyak orang.
Ada banyak tempat di negara kita ini yang menjual barang-barang bekas (*karena sebagian besar barang-barang antik biasanya bekas) Salah satu contohnya adalah pasar Klithikan di Yogyakarta.Letaknya di sisi barat trotoar jalan Mangkubumi.
Pasar Klithikan di wilayah Mangkubumi memiliki keunikan dibanding pasar barang bekas lainnya. Barang bekas yang dijual di pasar ini memiliki nilai lebih karena kualitasnya yang masih terjaga dan keunikannya. Anda bisa menemukan arloji tua, kacamata oldies hingga barang-barang masa kini seperti discman, handphone ,spion dan onderdil motor dengan harga murah. Sebuah arloji ada yang dijual seharga Rp 9.500,00, sementara handphone ada yang berharga kurang dari Rp 100.000,00.
Barang dagangan yang lebih dari sekedar bekas itulah yang menjadi daya tarik pasar ini sehingga selalu ramai dikunjungi. Mulai pukul 19.00, Klithikan sudah dipenuhi kerumunan pengunjung. Aktivitas menimang barang hingga tawar menawar adalah kebiasaan yang dilakukan para pengunjung. Tak jarang, tawar menawar bisa berlangsung lama dan membuat peminat barang harus bolak-balik untuk meluluhkan hati pedagang agar mau melepas barang yang diinginkan.
Bila di pasar lain anda hanya akan menemui aktivitas jual beli, maka tidak di Pasar Klithikan. Sebuah obrolan menarik tentang barang tertentu yang diinginkan seorang pengunjung bisa terjalin akrab dengan salah satu penjual. Tak jarang pula topik tertentu disahuti oleh sekelompok pengunjung hingga terjadi semacam arisan di tengah-tengah pasar. Suara tawa lebar dan umpatan-umpatan kecil menjadi sesuatu yang turut menghidupkan suasana pasar ini.
Keunikan lain Pasar Klithikan adalah tak ada kepastian siapa penjual dan pembeli. Satu orang bisa berfungsi sebagai penjual di suatu waktu dan sebaliknya di waktu yang lain. Bila memiliki barang yang cukup unik dan ingin menjualnya, anda bisa membawanya di pasar ini dan menawarkan ke salah satu orang di sana dengan harga yang anda inginkan. Biasanya, semakin tua, unik serta sulit dicari, suatu barang akan semakin memiliki harga jual yang tinggi.
Meski menjual barang bekas, bukan berarti pengunjung pasar ini hanya dari kalangan menengah ke bawah saja. Terbukti, banyak pengunjung datang dengan gaya berpakaian yang beranekaragam. Ada yang tampil cukup dengan kaos oblong dan celana kolor, ada pula yang tampil bersih dan modis. Mereka datang dengan berbagai kepentingan mulai mencari barang yang lebih murah hingga sengaja mencari barang antik untuk dikoleksi.
Selain di Yogyakarta,kota Jakarta pun memiliki pasar antik jl surabaya berada di jakarta kota, tepat-nya di kecamatan menteng-cikini jakarta pusat. Toko-toko yg berjejer beda banget dengan yg saya temui di kuta-bali atau di pasar Triwindu solo.
Tempatnya enak buat jalan-jalan dan menikmati barang2 tribal. Buat yg mau jln2 ke sono naik motor/mobil pribadi,saya sarankan pakir saja di ujung jalan dan baru menjajah tiap toko/kios yg berjejer di pinggir jalan. ciri khas dan karakteristik barang yg di jual. Di jl surabaya sendiri dari pengamatan mata saya, Lebih cenderung yg berbau barang tribal dari luar jawa, Misal barang2 tribal dari Borneo,sulawesi atau bahkan barang dari tim-tim. Untuk kelas barang tribal,lumayan deh buat perbendaharanan barang antik. Barang yg di jual relatif bervariasi,dari mulai pedang khas sumatra,topeng dari sulawesi atau bahkan tempat2/pernik2 dari suku dayak. Jangan tanya harga di sini,tahu sendiri kota jakarta gado2 aja 20 ribu..apalagi barang tribal…ga ada harga di bawah 100rb…serius..tenan kui..!!!!
Belum cukup sampai disitu,masih ada lagi pasar antik yang terletak di kota Solo.Namanya pasar Triwindu,letaknya tak jauh dari jalan utama Slamet Riyadi, di depan Puro Mangkunegaran, Gerbangnya tak mengundang perhatian, bahkan tak terawat. Namun, begitu masuk, sebuah kios yang dipenuhi cenderamata antik, seperti porselin Cina, lampu teplok, hiasan wayang dari kulit dan kayu, serta topeng, sudah mengundang mata untuk melihat-lihat.
Wow, asyik juga memilih dan memilah-milah hiasan kecil cantik dari kuningan berbentuk binatang, seperti gajah, kodok, kura-kura, kucing, dan anjing itu. Yang paling unik, bertumpuk-tumpuk koin untuk kerokan bisa "diacak-acak" satu per satu. Yang bagaimana, ya, yang enak untuk dipakai kerokan? Pernak-pernik ini tak mahal, dan cukup spesial untuk oleh-oleh.
Eits....tunggu dulu,di kota Surabaya juga ada pasar antik lho,tempatnya terletak disebelah gedung gelora pancasila.Barang-barang yang dijual nggak kalah menarik dengan pasar yang di yogyakarta,solo,ataupun jakarta.Berbagai macam lampu,cermin,vase,koin ada disana.Harga tentu aja terjangkau donk.
Nah,gimana referensinya tadi ?
Pastinya menarik bukan.Selamat berburu barang antik idaman anda,dan ingat.Jangan berlaku boros
Karena semua barang-barang tersebut dapat anda tawar.